1 Raja Raja 19 3 4

1 Raja Raja 19 3 4

Save verses, read offline, watch teaching clips, and more!

Simpan ayat, baca luring, tonton klip pengajaran, dan lainnya!

Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. f  Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku 1 , g  sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

Namun, dia sendiri pergi ke padang gurun, sehari perjalanan jauhnya dan tiba, serta duduk di bawah sebuah pohon arar, dia meminta supaya dia mati saja, katanya, “Cukuplah sekarang, ya TUHAN! Ambillah nyawaku, karena aku tidak lebih baik daripada nenek moyangku.”

tetapi ia seorang-orangnya pergi ke padang belantara barang sehari perjalanan jauhnya, maka datanglah ia duduk di bawah sebatang pokok arar, lalu dipintanya doa supaya putuslah nyawanya, sembahnya: Terlampau sangat halku sekarang, ya Tuhan! ambillah juga akan nyawaku, karena hambamu ini tiada lebih baik dari pada segala nenek moyang hamba.

lalu berjalan kaki ke padang gurun selama sehari dan berhenti di bawah sebuah pohon yang rindang. Di situ ia duduk dan ingin supaya mati saja. "Saya tidak tahan lagi, TUHAN," katanya kepada TUHAN. "Ambillah nyawa saya. Saya tidak lebih baik dari leluhur saya!"

Elia melanjutkan perjalanan sendiri. Dia berjalan kaki satu hari lamanya hingga tiba di padang belantara. Kemudian duduklah Elia di bawah pohon yang pendek, lalu berkata, “Aku sudah tidak tahan lagi! Aku ingin mati saja. Ambillah nyawaku sekarang, TUHAN, karena bagiku hidupku ini tidak lebih baik daripada terbaring mati bersama nenek moyangku.”

sedangkan dia sendiri pergi ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon ara. Kemudian, dia memohon untuk hidupnya, bahwa dia ingin mati, dan berkata, "Cukuplah sekarang, ya . Ambillah nyawaku, karena aku tidak lebih baik daripada leluhurku."

sementara ia pergi seorang diri kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke padang belantara. Di sana duduklah ia di bawah sebuah pohon arar, dan memohon supaya ia mati saja, katanya, "Cukuplah! Sekarang, ya ALLAH, cabutlah nyawaku karena aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku."

sementara dia pergi seorang diri kira-kira sejauh sehari perjalanan ke gurun. Di sana duduklah dia di bawah sebuah pokok arar, dan memohon supaya dia mati sahaja, katanya, “Cukuplah! Sekarang, ya TUHAN, cabutlah nyawaku kerana aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku.”

dari pada nenek moyangku

seorang-orangnya pergi

jauhnya, maka datanglah

dari pada segala nenek moyang

daripada nenek moyangku

seorang diri kira-kira sejauh sehari

daripada nenek moyangku

Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. f  Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku 1 , g  sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk 1  di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin 2  mati 3 , katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku 3 , sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

Elia -- yang dikuasai kelelahan, keputusasaan, dan kesedihan -- berdoa agar Allah membebaskannya dari beban pelayanan nubuat yang berat dan mengizinkannya memasuki perhentian sorgawi.

TB: Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

AYT: Namun, dia sendiri pergi ke padang gurun, sehari perjalanan jauhnya dan tiba, serta duduk di bawah sebuah pohon arar, dia meminta supaya dia mati saja, katanya, “Cukuplah sekarang, ya TUHAN! Ambillah nyawaku, karena aku tidak lebih baik daripada nenek moyangku.”

TL: tetapi ia seorang-orangnya pergi ke padang belantara barang sehari perjalanan jauhnya, maka datanglah ia duduk di bawah sebatang pokok arar, lalu dipintanya doa supaya putuslah nyawanya, sembahnya: Terlampau sangat halku sekarang, ya Tuhan! ambillah juga akan nyawaku, karena hambamu ini tiada lebih baik dari pada segala nenek moyang hamba.

MILT: sedangkan dia sendiri pergi ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon ara. Kemudian, dia memohon untuk hidupnya, bahwa dia ingin mati, dan berkata, "Cukuplah sekarang, ya TUHAN (YAHWEH - 03068). Ambillah nyawaku, karena aku tidak lebih baik daripada leluhurku."

Shellabear 2010: sementara ia pergi seorang diri kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke padang belantara. Di sana duduklah ia di bawah sebuah pohon arar, dan memohon supaya ia mati saja, katanya, “Cukuplah! Sekarang, ya ALLAH, cabutlah nyawaku karena aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku.”

KS (Revisi Shellabear 2011): sementara ia pergi seorang diri kira-kira sehari perjalanan jauhnya ke padang belantara. Di sana duduklah ia di bawah sebuah pohon arar, dan memohon supaya ia mati saja, katanya, "Cukuplah! Sekarang, ya ALLAH, cabutlah nyawaku karena aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku."

KSKK: Ia sendiri menghilang ke dalam padang gurun dan terus berjalan sehari perjalanan jauhnya. Kemudian ia duduk di bawah pohon arar dan berdoa memohon kematiannya, "Sudah cukup, ya Tuhan, ambillah hidupku karena aku sangat menderita."

VMD: Dia sendiri berjalan ke padang gurun sehari perjalanan lamanya. Elia duduk di bawah semak. Ia berdoa agar ia mati. Katanya, “Cukup sampai di sini saja, ya TUHAN, biarlah aku mati. Aku tidak lebih baik daripada nenek moyangku.”

TSI: Elia melanjutkan perjalanan sendiri. Dia berjalan kaki satu hari lamanya hingga tiba di padang belantara. Kemudian duduklah Elia di bawah pohon yang pendek, lalu berkata, “Aku sudah tidak tahan lagi! Aku ingin mati saja. Ambillah nyawaku sekarang, TUHAN, karena bagiku hidupku ini tidak lebih baik daripada terbaring mati bersama nenek moyangku.”

BIS: lalu berjalan kaki ke padang gurun selama sehari dan berhenti di bawah sebuah pohon yang rindang. Di situ ia duduk dan ingin supaya mati saja. "Saya tidak tahan lagi, TUHAN," katanya kepada TUHAN. "Ambillah nyawa saya. Saya tidak lebih baik dari leluhur saya!"

TMV: lalu berjalan sepanjang hari ke padang gurun. Kemudian dia berhenti dan duduk di bawah sebatang pokok; dia ingin mati. Dia berdoa, "Penderitaan ini terlalu berat bagiku, ya TUHAN. Ambillah nyawaku, lebih baik aku mati!"

FAYH: Ia sendiri pergi ke padang belantara, sehari perjalanan jauhnya. Lalu ia duduk di bawah sebuah pohon yang rindang dan berdoa agar ia boleh mati. "Sudah saja TUHAN, cabutlah nyawa hamba sekarang, sebab hamba ini tidak lebih baik daripada nenek moyang hamba," katanya.

ENDE: Adapun ia sendiri masuk gurun sehari perdjalanan djauhnja. Setibanja disana, ia lalu duduk dibawah pohon dadap dan bermohon, supaja mati sadja. Katanja: "Sudah tjukuplah sekarang, ja Jahwe! Ambillah njawaku, sebab aku ini tidak lebih baik daripada nenek-mojangku".

Shellabear 1912: Tetapi Elia itu pergilah seorang dirinya kira-kira sehari perjalanan jauhnya di tanah belantara lalu datang duduk di bawah poko ratim maka dipohonkannya bagi dirinya supaya mati sembahnya: "Telah cukuplah ya Allah sekarang ambillah kiranya akan nyawaku karena aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

Leydekker Draft: Tetapi pergilah 'ija sendirij masokh guron djalan saharij djawohnja, lalu datanglah 'ija dudokh dibawah sawatu pohon szarszar: dan mintalah 'akan njawanja 'itu mati, dan sombahlah: padalah sakarang! hej Huwa, 'ambilkan 'adalah njawaku, karana bukan lebeh bajik patek 'ini deri pada bapa-bapaku.

AVB: sementara dia pergi seorang diri kira-kira sejauh sehari perjalanan ke gurun. Di sana duduklah dia di bawah sebuah pokok arar, dan memohon supaya dia mati sahaja, katanya, “Cukuplah! Sekarang, ya TUHAN, cabutlah nyawaku kerana aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku.”

AYT ITL: Namun, dia <01931> sendiri pergi <01980> ke padang gurun <04057>, sehari <03117> perjalanan <01870> jauhnya dan tiba <0935>, serta duduk <03427> di bawah <08478> sebuah pohon arar <07574>, dia meminta <07592> supaya dia mati <04191> saja, katanya <0559>, “Cukuplah <07227> sekarang <06258>, ya TUHAN <03068>! Ambillah <03947> nyawaku <05315>, karena <03588> aku <0595> tidak <03808> lebih baik <02896> daripada nenek moyangku <01>.” [<0259> <0853> <05315>]

TB ITL: Tetapi ia sendiri <01931> masuk <01980> ke padang gurun <04057> sehari <03117> perjalanan <01870> jauhnya, lalu duduk <03427> di bawah <08478> sebuah <0259> pohon arar <07574>. Kemudian ia ingin <07592> mati <04191> <05315>, katanya <0559>: "Cukuplah <07227> itu! Sekarang <06258>, ya TUHAN <03068>, ambillah <03947> nyawaku <05315>, sebab <03588> aku <0595> ini tidak <03808> lebih baik <02896> dari pada nenek moyangku <01>." [<0935>]

TL ITL: tetapi ia <01931> seorang-orangnya pergi <01980> ke padang belantara <04057> barang sehari <03117> perjalanan <01870> jauhnya, maka datanglah <0935> ia duduk <03427> di bawah <08478> sebatang <0259> pokok arar <07574>, lalu dipintanya <07592> doa supaya putuslah <04191> nyawanya <05315>, sembahnya <0559>: Terlampau sangat <07227> halku sekarang <06258>, ya Tuhan <03068>! ambillah <03947> juga akan nyawaku <05315>, karena <03588> hambamu ini tiada <03808> lebih baik <02896> dari pada segala nenek moyang <01> hamba <0595>.

AVB ITL: sementara dia <01931> pergi <01980> seorang diri kira-kira sejauh sehari <03117> perjalanan <01870> ke gurun <04057>. Di sana duduklah <03427> dia di bawah <08478> sebuah <0259> pokok arar <07574>, dan memohon <07592> supaya dia mati <04191> sahaja, katanya <0559>, “Cukuplah <07227>! Sekarang <06258>, ya TUHAN <03068>, cabutlah <03947> nyawaku <05315> kerana <03588> aku <0595> ini tidak <03808> lebih baik <02896> daripada nenek moyangku <01>.” [<0935> <0853> <05315>]

HEBREW: <01> ytbam <0595> ykna <02896> bwj <03808> al <03588> yk <05315> yspn <03947> xq <03068> hwhy <06258> hte <07227> br <0559> rmayw <04191> twml <05315> wspn <0853> ta <07592> lasyw <0259> *dxa {txa} <07574> Mtr <08478> txt <03427> bsyw <0935> abyw <03117> Mwy <01870> Krd <04057> rbdmb <01980> Klh <01931> awhw (19:4)

Jawa: Dene panjenengane piyambak lumebet ing pasamunan dohe nganti lakon sedina, nuli lenggah ing sangisoring wit rotem. Panjenengane banjur kepengin seda, unjuke: “Sampun samanten kemawon! Sapunika, dhuh Yehuwah, Paduka mugi karsaa mulung nyawa kawula, sabab kawula punika boten langkung sae katimbang para leluhur kawula.”

Jawa 1994: banjur tindak dharat sedina menyang ara-ara lan ngaso ing ngisor wit gedhé. Ana ing kono Nabi Élia lenggah karo nyenyuwun supaya nyawané kapundhuta waé. Aturé, "Dhuh Pangéran, kawula sampun mboten kiyat. Kawula aluwung pejah kémawon, margi kawula menika mboten langkung saé ketimbang kaliyan para leluhur kawula."

Sunda: ari anjeunna kebat angkatna sapoe jeput ngajugjug ka tanah gurun. Sumping-sumping brek calik ngiuhan handapeun tangkal harendong, ngarasula mundut ajal, piunjukna, "Parantos teu kiat, nun PANGERAN, mangga candak nyawa abdi, mending oge ajal."

Madura: pas alomampa ka ra-ara saare benteng abidda sarta laju ambu e babana kajuwan se rampa’. Eliya alenggi e jadhiya pas arassa terro seda’a bai. "Abdidalem ampon ta’ kowat, GUSTE," atorra ka PANGERAN. "Ngereng pondhut nyaba abdidalem. Abdidalem ta’ abecce’an dhari bangatowa abdidalem!"

Bali: tur Dane Elia nglanturang pamargi arahina mepek ngungsi tegal melakange. Irika dane mararian tur malinggih ring sor tarune ageng, tur dane meled mapakayun seda. Dane raris ngastawa sapuniki: “Duh Ratu Sang Hyang Widi Wasa, sane mangkin sampun nenten prasida antuk titiang naanang, bancutja urip titiange, becikan sampun titiang padem.”

Bugis: nainappa mallaleng lao ri padang kessi’é siesso ittana sibawa mappésau ri yawana séddié aju iya maworongngé. Kuwaniro tudang sibawa macinna kuwammengngi namaté bawang. Adanna lao ri PUWANGNGE, "Dé’na utahanna, PUWANG. Ala bawanni nyawaku. Dé’ ulebbi makessing naiya toriyoloku!"

Makasar: nampa a’jappa bangkeng ri parang lompoa siallo bujuru’, nampa ammantang irawanganna se’rea poko’ kayu copponga leko’na. Ammempomi anjoreng, naerokangngammi nasa’ring matea. Nakanamo ri Batara, "Tenamo kutahangi, Batara Kialle lalomi nyawaku. Tena na kubajikangngang naboe-boeku!"

Toraja: Apa iatu ia, misa-misa male lako padang pangallaran, lan kalingkan sangallo, narampo unno’ko’ lako to’ garonto’ roten, anna kabariimi tu la mate sia nakua: Lendu’ masangku totemo! Alami tu sunga’ku, o PUANG, belanna iate aku tae’ angku mandu melo na iatu mai to doloku.

Karo: janah Elia lawes sisada ku taneh si melenget sada wari perdalanen dauhna. Dungna seh ia ku sada batang kayu, emaka kundul ia cicio i je. Madin iakapna ia mate i je emaka ertoto ia, "Nggo me TUHAN, buatlah kesahku; madin me aku mate!"

Simalungun: Tapi laho ma ia hu halimisan, sadari mardalan daohni; dob das ia hujai, hundul ma ia marlinggom i toruh ni sada hayu tatada, anjaha ipangindo uhurni ma sihol matei, nini ma, “Sungkup ma in Ham Jahowa, buat Ham ma hosahku, ai seng dearan paruhuranku hun bani ompungku.”

Toba: Alai mardalan ma anggo ibana tu halongonan, sadari mardalan daona, dung sahat tusi hundul ma ibana marlinggomlinggom di bona ni sada hau tadatada laos mangidohon mate hosana, ninna ma: Nunga i sae ale Jahowa, buat na ma tagonan hosangki, ai apala dumenggan ahu marroha sian angka daompung.

NETBible: while he went a day’s journey into the desert. He went and sat down under a shrub and asked the Lord to take his life: “I’ve had enough! Now, O Lord, take my life. After all, I’m no better than my ancestors.”

NASB: But he himself went a day’s journey into the wilderness, and came and sat down under a juniper tree; and he requested for himself that he might die, and said, "It is enough; now, O LORD, take my life, for I am not better than my fathers."

HCSB: but he went on a day's journey into the wilderness. He sat down under a broom tree and prayed that he might die. He said, "I have had enough! LORD, take my life, for I'm no better than my fathers."

LEB: Then he traveled through the wilderness for a day. He sat down under a broom plant and wanted to die. "I’ve had enough now, LORD," he said. "Take my life! I’m no better than my ancestors."

NIV: while he himself went a day’s journey into the desert. He came to a broom tree, sat down under it and prayed that he might die. "I have had enough, LORD," he said. "Take my life; I am no better than my ancestors."

ESV: But he himself went a day's journey into the wilderness and came and sat down under a broom tree. And he asked that he might die, saying, "It is enough; now, O LORD, take away my life, for I am no better than my fathers."

NRSV: But he himself went a day’s journey into the wilderness, and came and sat down under a solitary broom tree. He asked that he might die: "It is enough; now, O LORD, take away my life, for I am no better than my ancestors."

REB: while he himself went a day's journey into the wilderness. He came to a broom bush, and sitting down under it he prayed for death: “It is enough,” he said; “now, LORD, take away my life, for I am no better than my fathers before me.”

NKJV: But he himself went a day’s journey into the wilderness, and came and sat down under a broom tree. And he prayed that he might die, and said, "It is enough! Now, LORD, take my life, for I am no better than my fathers!"

KJV: But he himself went a day’s journey into the wilderness, and came and sat down under a juniper tree: and he requested for himself that he might die; and said, It is enough; now, O LORD, take away my life; for I [am] not better than my fathers.

AMP: But he himself went a day's journey into the wilderness and came and sat down under a lone broom {or} juniper tree and asked that he might die. He said, It is enough; now, O Lord, take away my life; for I am no better than my fathers.

NLT: Then he went on alone into the desert, traveling all day. He sat down under a solitary broom tree and prayed that he might die. "I have had enough, LORD," he said. "Take my life, for I am no better than my ancestors."

GNB: Elijah walked a whole day into the wilderness. He stopped and sat down in the shade of a tree and wished he would die. “It's too much, LORD,” he prayed. “Take away my life; I might as well be dead!”

ERV: and walked for a whole day into the desert. Then he sat down under a bush and asked to die. He said, “I have had enough, LORD! Take my life. I am no better than my ancestors.”

BBE: While he himself went a day’s journey into the waste land, and took a seat under a broom-plant, desiring for himself only death; for he said, It is enough: now, O Lord, take away my life, for I am no better than my fathers.

MSG: and then went on into the desert another day's journey. He came to a lone broom bush and collapsed in its shade, wanting in the worst way to be done with it all--to just die: "Enough of this, GOD! Take my life--I'm ready to join my ancestors in the grave!"

CEV: then walked another whole day into the desert. Finally, he came to a large bush and sat down in its shade. He begged the LORD, "I've had enough. Just let me die! I'm no better off than my ancestors."

CEVUK: then walked another whole day into the desert. Finally, he came to a large bush and sat down in its shade. He begged the Lord, “I've had enough. Just let me die! I'm no better off than my ancestors.”

GWV: Then he traveled through the wilderness for a day. He sat down under a broom plant and wanted to die. "I’ve had enough now, LORD," he said. "Take my life! I’m no better than my ancestors."

KJV: But he himself went <01980> (8804) a day's <03117> journey <01870> into the wilderness <04057>_, and came <0935> (8799) and sat down <03427> (8799) under a <0259> juniper tree <07574>_: and he requested <07592> (8799) for himself <05315> that he might die <04191> (8800)_; and said <0559> (8799)_, It is enough <07227>_; now, O LORD <03068>_, take away <03947> (8798) my life <05315>_; for I [am] not better <02896> than my fathers <01>_. {for himself: Heb. for his life}

NASB: But he himself<1931> went<1980> a day's<3117> journey<1870> into the wilderness<4057>, and came<935> and sat<3427> down<3427> under<8478> a juniper<7574> tree<7574>; and he requested<7592> for himself<5315> that he might die<4191>, and said<559>, "It is enough<7227>; now<6258>, O LORD<3068>, take<3947> my life<5315>, for I am not better<2896> than<4480> my fathers<1>."

NET [draft] ITL: while he <01931> went <01980> a day’s <03117> journey <01870> into the desert <04057>. He went <0935> and sat down <03427> under <08478> a <0259> shrub <07574> and asked <07592> the Lord to take <04191> his life <05315>: “I’ve had enough <07227>! Now <06258>, O Lord <03068>, take <03947> my life <05315>. After all <03588>, I’m <0595> no <03808> better <02896> than my ancestors <01>.”

1 Raja-raja 19 (atau I Raja-raja 19, disingkat 1Raj 19) adalah pasal kesembilan belas Kitab 1 Raja-raja dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk Nabi-nabi Awal atau Nevi'im Rishonim [נביאים ראשונים] dalam bagian Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi).[1][2]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Pengurapan Hazael dilaksanakan oleh Elisa, penerus Elia, setelah Elia dipanggil Allah. Penggenapan ini dicatat dalam Kitab 2 Raja-raja pasal 8.[9]

Save verses, read offline, watch teaching clips, and more!

Save verses, read offline, watch teaching clips, and more!

Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku." (1 Raja-Raja 19:4)

Kompasianer yang terkasih, ini adalah peristiwa setelah kemenangan gemilang Elia atas 450 nabi Baal dan 400 nabi Asyera. Elia berhasil membuka mata rakyat dan Ahab, raja Israel, bahwa TUHAN, Allahnya Abraham, Ishak dan Yakub adalah Allah Yang Mahakuasa yang harus disembah.

Namun ternyata, rakyat tidak serta merta segera berbalik kepada Tuhan. Dan yang terburuk ialah Ahab bukannya menceritakan tentang perbuatan TUHAN, Allah Israel kepada Isebel, isterinya, tetapi malah menceritakan tentang Elia yang membunuh semua nabi Baal dengan pedang (ayat 1).

Hal ini membuat Isebel murka dan bersumpah untuk membunuh Elia (ayat 2). Kabar rencana pembunuhan tersebut membuat Elia takut sehingga ia melarikan diri, jauh dari wilayah kekuasaan Ahab sampai masuk ke padang gurun (ayat 3-4). Dan di ayat 4b itulah Elia melampiaskan rasa frustasinya kepada Tuhan.

Elia merasa gagal karena ia tidak bisa membuat Israel bertobat sebagaimana nenek moyangnya dahulu pernah gagal. Ia merasa kerja kerasnya sia-sia tanpa hasil dan ia merasa sendiri tanpa dukungan orang lain yang sejalan dengannya. Inilah penyebab rasa frustasinya sehingga ia mau mati saja.

Kemudian Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk menolong dan memberikan makanan dan minuman ketika Elia tertidur (ayat 5-7). Tuhan memberikannya dua kali sehingga pulihlah kekuatan Elia untuk melanjutkan perjalanannya ke gunung Allah, gunung Horeb (ayat 8).

Jadi, Allah yang baik tahu Elia sedang frustasi. Allah memberi yang dibutuhkan oleh Elia pada saat itu yakni istirahat atau tidur yang cukup, dan makanan serta minuman yang dibutuhkan tubuh Elia yang lelah, lapar, dan haus.

Setelah itu, di gunung Horeb Allah memulihkan rohaninya Elia. Di sana Allah memulainya dengan sebuah pertanyaan, "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?". Dan dijawab Elia, "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam" (ayat 9-10). Hal ini diulangi lagi pada ayat 13-14.

Dengan tanda-tanda yang hebat ternyata Tuhan tidak ada di situ ketika Elia diperintahkan untuk berdiri di hadapan Tuhan (ayat 11-12a). Tuhan justru hadir melalui tanda yang sederhana (ayat 12c). Di sini Allah ingin Elia tahu, bahwa tidak selalu Allah menyatakan diri-Nya dan kuasa-Nya dengan sesuatu yang dahsyat menurut pikiran dan penglihatan manusia.

Kemudian Allah berfirman dan memberikan tugas baru kepada Elia yaitu untuk mengurapi Hazael menjadi raja Aram, kemudian mengurapi Yehu menjadi raja Israel, dan mengurapi Elisa menjadi nabi pengganti Elia (ayat 15-16).

Lihat Sosbud Selengkapnya

¡Guarda versículos, lee sin conexión, mira videos didácticos y más!

1 Elia diancam oleh Izebel, melarikan diri ke Bersyeba.

4 Di tengah padang gurun, merasa ingin mati, dihibur oleh seorang malaikat.

9 Di gunung Horeb TUHAN menampakkan diri kepadanya, menyuruhnya pergi untuk mengurapi Hazael, Yehu, dan Elisa.

19 Elisa, berpisah dengan orang-orangnya, mengikuti Elia.

Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel

segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh

semua nabi itu dengan pedang,

maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi

dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu.

Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi

menyelamatkan nyawanya

dan setelah sampai ke Bersyeba,

yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.

Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar.

Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku

sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

Sesudah itu ia berbaring dan tidur

di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat

serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"

Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.

Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."

Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh

hari empat puluh malam

lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

Allah menyatakan diri di gunung Horeb

Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua

dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?

Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya

bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu,

meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu

dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup

dan mereka ingin mencabut nyawaku."

Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung

itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu

besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan

bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.

Dan sesudah gempa itu datanglah api.

Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.

Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya

dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"

Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup,

dan mereka ingin mencabut nyawaku."

Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael

menjadi raja atas Aram.

Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi

menjadi raja atas Israel, dan Elisa

bin Safat, dari Abel-Mehola,

harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau

Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael

akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu

akan dibunuh oleh Elisa.

Tetapi Aku akan meninggalkan

tujuh ribu orang di Israel

, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium

Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya

Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium

ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu."

Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu

itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.